Konsep apa yang akan kita pelajarai pada BAB ini?
- Kita akan memulai pelajaran dengan mendefinisikan ruang lingkup dan sifat kimia organik. (24.1)
- Selanjutnya, kita akan memeriksa hidrokarbon alifatik. Pertama-tama kita mempelajari nomenklatur atau tatanama dan reaksi alkana. Kita akan memeriksa isomerisasi optik dari alkana tersubstitusi dan juga sifat sikloalkana. Kemudian, kita juga akan mempelajari hidrokarbon tak jenuh, molekul yang mengandung ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga karbon-karbon. Kita fokus pada tata nama, sifat, dan isomer geometrinya. (24.2)
- Senyawa aromatik semuanya mengandung satu atau lebih cincin benzena. Senyawa-senyawa ini pada umumnya lebih stabil daripada hidrokarbon alifatik. (24.3)
- Pada akhir BAB, kita akan melihat bahwa reaktivitas senyawa organik sebagian besar dapat diperhitungkan dengan adanya gugus fungsi. Kita akan mengklasifikasikan gugus fungsional yang mengandung oksigen dan nitrogen dalam alkohol, eter, aldehida dan keton, asam karboksilat, ester, dan amina. (24.4)
Kimia organik adalah studi tentang senyawa karbon. Kata "organik" awalnya digunakan oleh ahli kimia pada abad kedelapan belas untuk menggambarkan zat yang diperoleh dari sumber makhluk hidup — tumbuhan dan hewan. Ahli kimia pada masa ini percaya bahwa alam memiliki kekuatan vital tertentu dan hanya makhluk hidup yang dapat menghasilkan senyawa organik. Gagasan di era romantisme ini dibantah pada tahun 1828 oleh Friedrich Wohler, seorang ahli kimia Jerman yang mampu menyediakan urea, senyawa organik, dari reaksi antara senyawa anorganik timbal sianat dan amonia cair:
Pb(OCN)2 + 2NH3 + 2H2O → 2(NH2)2CO + Pb(OH)2
(Urea)
Saat ini, lebih dari 20 juta senyawa organik sintetik dan alami telah diketahui. Jumlah ini secara signifikan lebih besar dari 100.000 atau lebih senyawa anorganik yang diketahui.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.